Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan tepat, ini alasannya

Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada posisi 5%. Keputusan ini diambil untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan menjaga inflasi di kisaran yang aman. Hal ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Keputusan BI ini didukung oleh inflasi yang terkendali, kondisi keuangan yang sehat, dan kondisi moneter yang stabil. Selain itu, BI juga menyatakan bahwa sejumlah kebijakan fiskal yang diambil pemerintah telah memberikan manfaat yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi.

Keputusan BI ini dapat menjadi jalan menuju pertumbuhan yang lebih baik. Dengan suku bunga acuan yang stabil, para pembuat kebijakan diharapkan dapat mengembangkan strategi dan memberikan insentif yang tepat untuk meningkatkan investasi dan konsumsi.

IndoPulsa.Co.id – Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan tepat, ini alasannya

Blog Indo Pulsa – Ekonom dan Fakultas Madya Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mengatakan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini (16/3/2023) menetapkan BI7DRR sebesar 5,75% adalah keputusan yang tepat dan taktis.

Hal ini terutama didasarkan pada inflasi saat ini yang terkendali dan ekspektasi inflasi yang berada dalam target 2-4% sepanjang tahun ini.

“Dengan demikian bank dan lembaga pembiayaan non bank tidak terdorong untuk menaikkan suku bunga, padahal sudah ada tanda-tanda ke arah sana sejak bulan lalu,” kata Ryan, Kamis, 16 Maret 2023.

Lebih lanjut ia menjelaskan, keberhasilan pengendalian inflasi aktual dan inflasi ekspektasi ke depan menunjukkan keberhasilan BI sebagai motor dalam Tim Pengendalian Pusat dan Daerah serta Satgas Pengendalian Inflasi Pangan.

Menurut Ryan, keputusan RDG BI kali ini tentu mendapat respon positif dari pelaku pasar dan dunia usaha karena selain sesuai dengan konsensus dan ekspektasi mereka, juga bisa menjadi stimulus bagi mereka untuk terus mengembangkan usahanya tanpa harus dibayangi. oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga.

“Dengan likuiditas perbankan yang cukup atau melimpah, tidak ada alasan bagi perbankan untuk memaksakan diri menaikkan suku bunga simpanan terkait dengan kenaikan suku bunga kredit,” jelasnya.

Baca juga: BI Jamin Kinerja Perbankan Tak Terpengaruh Kerjasama SVB

Akibatnya, sikap ekspansi kredit/pembiayaan dan dunia usaha atau sektor riil tidak berubah. Namun, jelang Idul Fitri dan Ramadan, pemerintah dan BI harus siap mengendalikan inflasi dari sisi permintaan seiring peningkatan konsumsi kelompok makanan, makanan-minuman, dan transportasi.

“Operasi pasar harus digiatkan untuk menjaga stabilitas harga termasuk menjaga ketersediaan barang karena tekanan dari sisi permintaan akan meningkat. Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah perlu lebih rajin melakukan patroli (inspeksi) di lapangan agar laju inflasi tetap terkendali,” ujar Ryan.

Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,00% untuk bulan Desember 2020. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. BI telah menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan perkembangan ekonomi domestik dan global. IndoPulsa berharap BI akan terus mengambil kebijakan yang tepat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383