Kinerja Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia tumbuh dengan mengesankan

Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan. Pertumbuhan industri ini terlihat dari peningkatan produksi dan penjualan produk berkualitas tinggi. Industri ini juga mampu menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia. Dengan terus meningkatkan kualitas produk dan inovasi, industri ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi negara.

IndoPulsa.Co.id – Kinerja Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia tumbuh dengan mengesankan

Blog Indo Pulsa – Kinerja Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia tumbuh menggembirakan di awal tahun 2023. Situasi ini tak lepas dari peran kebijakan pemerintah yang menetapkan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$6/MMBTU.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) Suhat Miyarso, kebijakan HGBT US$6/MMBTU berhasil memperkuat industri dalam negeri dalam meningkatkan daya saing guna pulih pascapandemi Covid-19. Salah satu tolak ukurnya adalah peningkatan utilisasi produksi dari 90% di awal tahun 2020 menjadi 100% di awal tahun 2023.

Bahkan, kata Suhat, anggota INAPLAS berhasil membukukan peningkatan penjualan hingga 68% ke pasar domestik. Selain itu, penjualan ekspor juga meningkat 40% dibanding awal tahun 2020.

“Peningkatan penjualan dan kinerja juga sejalan dengan peningkatan penyerapan gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN dan pemasok lainnya rata-rata sebesar 123% hingga akhir tahun 2022 dari alokasi sebesar 485 ribu BBTUD,” kata Suhat dikutip pada 16 April 2023.

Tak hanya itu, jelas Suhat, kebijakan HGBT US$6/MMBTU juga secara tidak langsung memberikan momen bagi industri anggota INAPLAS untuk menguntungkan negara. Di antaranya, penerimaan pajak hingga Rp 1,69 triliun dan penerimaan dividen Rp 1,3 triliun pada 2022.

Selain itu, kata Suhat, anggota INAPLAS berhasil menyerap 18.000 tenaga kerja langsung untuk keberlangsungan industri dan 5.771 tenaga kerja tidak langsung.

Termasuk kelanjutan investasi di bidang Petrokimia yang saat ini dilakukan oleh industri anggota INAPLAS dengan total nilai investasi US$ 18 miliar atau Rp 270 triliun. Investasi ini direncanakan untuk menggandakan kapasitas Industri Petrokimia Tanah Air menjadi 16 ribu KTA,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa INAPLAS dapat mendorong rencana pengembangan industri prioritas untuk substitusi impor. Berawal dari investasi baru dalam skala global yang memproduksi alkali klorida, etilen diklorida, benzena aromatik, toluena dan xilena untuk bahan baku obat farmasi, pelarut dan tekstil.

Dengan kondisi tersebut, Suhat pun menyatakan, INAPLAS berharap pemerintah tetap mempertahankan kebijakan HGBT. Alasannya, tentu saja, terbukti mampu meningkatkan daya saing Industri Petrokimia di tengah gempuran barang dan bahan baku impor.

Namun, ia juga menegaskan bahwa saat ini industri Petrokimia belum sepenuhnya pulih akibat efek geopolitik perang di Rusia dan Ukraina yang berdampak negatif terhadap ekonomi global. “Selain itu, dengan adanya kebijakan HGBT ini diharapkan dapat mendukung perluasan Industri Petrokimia sehingga dapat menggantikan barang-barang impor,” ujar Suhat.

Industri olefin, aromatik, dan plastik Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Berkat dukungan pemerintah dan inovasi teknologi, sektor ini semakin maju. Indopulsa.co.id sebagai platform pembayaran online turut mendukung perkembangan industri ini. Dapatkan kemudahan pembayaran tagihan bulanan Anda hanya di Indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383