Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat kredit tumbuh positif sebesar Rp 801 miliar di kuartal I 2023. Hal ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik bagi BTN dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat. Diharapkan pertumbuhan ini akan terus meningkat hingga akhir tahun dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
IndoPulsa.Co.id – Kredit Tumbuh Positif, BTN Raih Rp 801 Miliar di Kuartal I 2023
Blog Indo Pulsa – PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) membukukan laba bersih selama triwulan I 2023 sebesar Rp801 miliar, naik 3,42% year-on-year (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp774 miliar.
Pencapaian laba yang positif ini didukung oleh penyaluran kredit perseroan. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir Rp 300 triliun pada kuartal I 2023. Perolehan ini meningkat 8,16% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 277,13 triliun.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi beberapa sektor industri di Indonesia, Bank BTN pada triwulan I tahun 2023 berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Kami optimis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerjanya sesuai target yang telah ditetapkan,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, Rabu, 26 April 2023.
Nixon mengungkapkan penerbitan KPR masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2023. Sedangkan KPR yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 264,57 triliun. Dari jumlah tersebut, KPR bersubsidi pada triwulan I 2023 masih mendominasi dengan nilai Rp 148,65 triliun, meningkat 10,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 134,04 triliun. Sedangkan KPR nonsubsidi meningkat 5,37% menjadi Rp 88,81 triliun pada triwulan I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 84,28 triliun.
“Kami menggerakkan kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Oleh karena itu, rasio kredit bermasalah (NPL) kami terus membaik. NPL kotor mencapai 3,54%, lebih rendah dari level sebelumnya 3,6%,” kata Nixon.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), tambah Nixon, pada triwulan I 2023, perolehan DPK Bank BTN mencapai Rp 319,60 triliun, meningkat 10,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 290,53 triliun. Dari jumlah tersebut, perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 166,80 triliun, meningkat 30,05% dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 128,26 triliun.
Sementara itu, total aset Bank BTN pada akhir Maret 2023 meningkat 9,25% menjadi Rp401,50 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp367,51 triliun.
Lebih lanjut Nixon menegaskan, kinerja positif yang diraih Bank BTN menunjukkan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi yang berdampak positif berupa perolehan nasabah baru, perluasan akses pasar dan karyawan. produktifitas.
“Dengan transformasi yang dilakukan Bank BTN serta dukungan Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait bisnis pembiayaan perumahan, kami optimis dapat berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Sejuta Rumah dan memenuhi target utama tugas. menyediakan perumahan, terutama untuk MBR dan milenial,” kata Nixon.
Dalam rangka menghadapi tantangan dinamika makro dan adaptasi digitalisasi bisnis, Bank BTN telah menyiapkan empat fokus strategis yang akan diimplementasikan pada tahun 2023. Fokus pertama adalah Rencana Bisnis Kredit yang akan mengoptimalkan bagian program perumahan nasional dengan target penyaluran 171.200 unit KPR bersubsidi, mengembangkan produk dan skema KPR yang menyasar generasi milenial, menargetkan penyaluran 54.500 unit KPR tanpa subsidi dan mengembangkan bisnis UMKM dengan mengoptimalkan porsi Bank BTN dalam penyaluran KUR.
Fokus kedua adalah Funding Business Plan dengan menargetkan akuisisi payroll klien institusi untuk meningkatkan DPK retail, mengembangkan bisnis wholesale banking sebagai sumber pertumbuhan CASA dan fee based income serta restrukturisasi wholesale funding untuk menekan cost of fund blending. Fokus ketiga adalah Pengembangan Digital Banking dengan mengembangkan ekosistem perumahan berbasis digital seperti aplikasi BTN Properti, BTN Properti for Developers, Smart Residences, dan eMitra serta meningkatkan transaksi digital melalui peluncuran BTN Mobile.
Dan fokus keempat menjadi Enabler dengan melakukan sentralisasi proses back-end untuk meningkatkan efisiensi operasional (cash center, accounting dan procurement) serta terus meningkatkan proses kredit terutama pada segmen komersial dan UMKM. “Meningkatkan digitalisasi juga menjadi isu strategis bagi Bank BTN dalam mencapai target bisnis di tahun 2023. Pasca pandemi, tren digitalisasi tetap tinggi dengan fokus area pada fleksibilitas, kecepatan dan keamanan,” pungkas Nixon.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga tumbuh positif di kuartal I 2023. Laba bersih BTN Syariah tercatat melonjak sekitar 40% dari Rp 75,41 miliar di kuartal I. tahun 2022 menjadi Rp 105,15 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Pencapaian positif BTN Syariah ini didukung oleh pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada triwulan I 2023, pembiayaan syariah tercatat meningkat 15,52% menjadi Rp 32,63 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 28,24 triliun. Sementara itu, jumlah DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah pada triwulan I 2023 mencapai Rp 35,63 triliun, meningkat 27,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 27,99 triliun. Dengan pencapaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53% menjadi Rp46,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp37,35 triliun.
BTN sukses meraih kredit tumbuh positif sebesar Rp 801 miliar di kuartal I 2023. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan BTN. Jangan lupa kunjungi Indopulsa untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perbankan dan keuangan.