...

“Mengklaim janji manis Erdogan untuk melawan inflasi di Turki”

Presiden Erdogan baru-baru ini mengklaim bahwa ia akan melawan inflasi yang merajalela di Turki dengan mengambil beberapa tindakan yang diperlukan. Namun, banyak warga Turki yang skeptis terhadap janji manisnya karena inflasi masih tinggi dan harga kebutuhan pokok semakin mahal. Erdogan berjanji akan menurunkan suku bunga dan memperkuat ekonomi, tetapi banyak yang meragukan apakah janji-janji itu akan benar-benar terwujud.

IndoPulsa.Co.id – Mengklaim Janji Manis Erdogan untuk Melawan Inflasi Turki

Blog Indo Pulsa – Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan pemilihan umum Turki, setelah mengalahkan rivalnya, Kemal Kilidaroglu.

Menurut Dewan Pemilihan Tinggi Turki, pada putaran kedua pemilihan, Erdogan memenangkan 52,16% suara. Sedangkan Kilidaroglu hanya mampu menumpulkan 47,84% suara.

Melalui kemenangan ini, Erdogan kembali melanjutkan tongkat estafetnya sebagai presiden dengan tiga periode atau lebih dari 20 tahun.

Beberapa kepala negara atau presiden mengomentari prestasi Erdogan. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo. Dalam postingan Instagram-nya, orang nomor satu negara itu mengucapkan selamat kepada Erdogan.

“Selamat kepada saudara tercinta saya Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turkiye atas terpilihnya kembali. Siap melanjutkan & memperkuat kemitraan strategis Indonesia-Turkiye yang telah terjalin lama, untuk kemaslahatan rakyat,” tulis Jokowi seperti dikutip Senin, 29 Mei 2023.

Mengklaim Janji Erdoğan

Erdogan mengatakan bahwa salah satu prioritas utama pemerintah Turki adalah memerangi inflasi. Inilah yang dijanjikan Erdoğan jika kembali berkuasa di Negeri Busur ini.

Menurut Reuters, inflasi Turki pada April 2023 melambat menjadi 43,68%. Kenaikan inflasi terbesar terjadi pada sektor kesehatan sebesar 66,62%. Kemudian diikuti oleh restoran dan hotel sebesar 66,41% serta makanan dan minuman non alkohol sebesar 53,92%.

Sementara itu, indeks harga konsumen Türkiye naik 2,39% pada April dari bulan sebelumnya. Angka ini sedikit kurang dari yang diharapkan, dengan perkiraan bulanan rata-rata 2,60% dan perkiraan tahunan 44%.

Pada tahun 2021, pemotongan suku bunga Erdogan memicu krisis mata uang Lira. Ini mendorong inflasi Turki ke level tertinggi 24 tahun di 85,51 persen tahun lalu.

Namun, Inflasi Turki berhasil turun pada Desember 2022 dan mencapai 50,51% pada Maret 2023 dengan efek dasar yang menguntungkan dan Lira yang relatif stabil.

Bank Dunia menyatakan Turki tahun ini memiliki Produk Domestik Bruto atau PDB sebesar USD 906 miliar atau Rp 13,5 kuadriliun. Sementara itu, PDB per kapita Türkiye adalah USD 10.661,2 atau Rp 158,7 miliar.

Menurut Haluk Burumcekci dari Burumcekci Consulting, inflasi tahunan bisa turun hingga Juni 2023 karena base effect.

“CPI (Indeks Harga Konsumen) tahunan bisa turun paling banyak sekitar 40% pada semester pertama tahun ini dan berakhir di kisaran 50-55% untuk tahun ini,” katanya.

Burumcekci juga mengatakan ada ketidakpastian tentang titik keseimbangan nilai tukar dan suku bunga untuk paruh kedua tahun ini akibat pemilu.

Beberapa ekonom berharap untuk kembali ke kebijakan moneter ortodoks setelah pemilu. Erdogan juga memastikan selama berkuasa, suku bunga akan terus menurun.

Meskipun Erdogan berjanji untuk melawan inflasi di Turki, masih banyak yang meragukan kemampuannya. Namun, dengan dukungan dari masyarakat dan berbagai langkah yang diambil, seperti mengendalikan harga-harga dan menaikkan suku bunga, Erdogan mungkin dapat memenuhi janjinya. Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan ekonomi Turki, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383