Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan postur APBN 2024 di depan DPR. APBN 2024 akan fokus pada penguatan sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sri Mulyani juga mengatakan bahwa APBN 2024 akan memperkuat ekonomi Indonesia melalui pengembangan sektor riil dan peningkatan daya saing industri nasional. Meskipun demikian, Sri Mulyani mengakui bahwa tantangan ekonomi global masih cukup besar dan pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi dampaknya.
IndoPulsa.Co.id – Menkeu Jelaskan Postur APBN 2024 di Depan DPR
Blog Indo Pulsa – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebagai instrumen percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menkeu memproyeksikan pendapatan nasional pada level 11,81% – 12,38% dari PDB (Produk Domestik Bruto) atau mencapai Rp2.719,1 triliun – Rp2.865,3 triliun.
“Untuk keseimbangan utama, tahun depan kita upayakan mendekati keseimbangan sehingga ini memperkuat dan membuat APBN lebih sehat. Tren ini perlu kita pertahankan karena ketidakpastian ke depan mengharuskan APBN bersiap menghadapi berbagai krisis,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Banggar DPR RI, Selasa 30 Mei 2023.
Selanjutnya penerimaan pajak sebesar 9,91% – 10,18% dari pagu APBN atau Rp. 2.280,3 triliun – Rp. 2.355,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 1,90% – 2,18% dari APBN atau Rp 436,5 triliun – Rp. 436,5 triliun. dan hibah 0,01% – 0,02% atau Rp2,3 – Rp4,6 triliun.
Sedangkan belanja negara tahun depan sebesar 13,97% – 15,01% dari PDB atau Rp3.215,7 triliun – Rp3.476,2 triliun. Belanja pemerintah pusat akan mencapai 10,43% – 11,37% dari PDB atau Rp2.400,7 triliun – Rp2.631,2 triliun.
“Belanja pemerintah pusat termasuk pemilu tahun depan cukup dominan, baik untuk pilkada maupun pemilu legislatif,” pungkasnya.
Transfer ke daerah sebesar 3,54% – 3,65% dari PDB atau Rp815,0 triliun – Rp845,0 triliun.
Menkeu juga mengatakan defisit tahun depan berada pada level 2,16% – 2,64% atau Rp496,6 triliun – Rp610,9 triliun. Pembiayaan 2,16%-2,64% dari PDB atau Rp496,6 triliun – Rp610,9 triliun.
Sementara utang bersih akan mencapai 2,46% – 3,41% dari PDB, sedangkan investasi akan mencapai 0,3% – 0,67%.
“Kami akan terus menjaga rasio utang untuk menurun secara bertahap di 38,07% – 38,97%. Ini turun dari 39,4% di tahun 2023,” ujar Menkeu.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati telah menjelaskan postur APBN 2024 di depan DPR. Anggaran belanja negara pada tahun 2024 diharapkan mencapai Rp 2.614,5 triliun dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Namun, tantangan masih ada, termasuk pemulihan ekonomi pasca pandemi. Bagaimana peranmu dalam memperkuat ekonomi? Cek Indopulsa.co.id untuk info lebih lanjut.
