Potong USD 1 Miliar, Ekonom Proyeksi Cadev Indonesia Tetap Kuat di 2023. Meski ada pengurangan dana sebesar USD 1 miliar, proyeksi ekonomi Cadev Indonesia tetap kuat hingga tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang fokus pada pemulihan ekonomi dan investasi di sektor industri. Harapan besar terletak pada kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan global dengan tetap mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan manusia yang ada.
IndoPulsa.Co.id – Potong USD 1 Miliar, Ekonom Proyeksi Cadev Indonesia Tetap Kuat di 2023
Blog Indo Pulsa – Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksikan cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2023 mencapai USD 135 miliar – USD 155 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 137,2 miliar.
“Kami melihat cadangan devisa masih mencukupi. Berkat penurunan harga komoditas yang lebih bertahap dan implementasi instrumen DHE Forex TD (term deposit),” kata Faisal seperti dikutip Senin, 8 Mei 2023.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) baru saja melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2023 yang turun sebesar USD 1 miliar atau menjadi USD 144,2 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD 145,2 miliar.
Menurut Faisal, pihaknya memperkirakan sektor eksternal Indonesia akan tetap berdaya tahan di tengah lemahnya prospek ekonomi global. Dia menjelaskan, neraca transaksi berjalan akan berubah menjadi defisit yang terkendali sekitar 1,10% dari PDB pada 2023.
“Hal ini berbalik arah dengan situasi tahun 2022 yang mencatat surplus 1,00% dari PDB. Namun, perkiraan tersebut masih lebih rendah dari defisit 3% PDB, artinya neraca transaksi berjalan tetap sehat,” ujarnya.
Selain itu, penurunan transaksi berjalan lebih disebabkan oleh lesunya pertumbuhan ekspor di tengah penurunan harga komoditas. Kemudian didorong oleh permintaan global yang lesu dengan latar belakang inflasi yang tinggi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan.
Selain itu, surplus perdagangan diproyeksikan menyusut tetapi bisa bertahan lebih lama dari yang diharapkan karena penurunan harga komoditas terlihat lebih bertahap, menyusul pembukaan kembali ekonomi China. Namun, peningkatan risiko krisis perbankan saat ini, terutama di AS, dapat mempengaruhi prospek.
“Meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran krisis perbankan global, sehingga perlambatan ekonomi global dapat memicu sentimen penghindaran risiko di pasar saham, dan sebagian besar bank sentral dunia akan mempertahankan suku bunga kebijakan global yang tinggi lebih lama untuk menjinakkan inflasi, menimbulkan tantangan bagi arus masuk pasar. obligasi,” jelas Faisal.
Di sisi lain, kabar baiknya inflasi Indonesia diperkirakan akan terus menurun ke depan dan dapat mencapai kisaran target 2% – 4% pada akhir paruh pertama tahun 2023, lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
“Ini akan mempertahankan spread suku bunga riil yang positif, membuat instrumen keuangan Indonesia relatif lebih menguntungkan, dibandingkan peer, dan menarik arus masuk. Ada net inflow sebesar USD 0,83 miliar ke pasar saham pada April 2023. Untuk pasar obligasi, ada net inflow sebesar USD 0,28 miliar,” ujarnya.
Kemudian, tambah Faisal, resellerda pemerintah untuk melanjutkan hilirisasi sumber daya alam juga dapat menarik lebih banyak aliran masuk investasi langsung ke Indonesia. Upaya proteksi pendapatan ekspor (DHE), termasuk instrumen Bank Indonesia berupa deposito berjangka (TD) valuta asing dari DHE, juga dapat mencegah penempatan aset di luar negeri.
Meskipun ada potongan USD 1 miliar, proyeksi ekonomi Cadev Indonesia tetap kuat hingga 2023. Ini menunjukkan bahwa Indonesia terus berkembang sebagai negara yang menjanjikan dalam hal investasi. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, Indopulsa menyediakan solusi kebutuhan pulsa dan paket data yang mudah dan terpercaya. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk info lebih lanjut.