Grab, perusahaan transportasi online terbesar di Asia Tenggara, mengumumkan putaran kedua pemutusan hubungan kerja (PHK) pada bulan September 2020. Lebih dari 1.000 buruh di Filipina, Thailand, dan Indonesia kehilangan pekerjaan mereka. Tindakan ini diambil akibat dampak pandemi COVID-19 pada bisnis Grab. Perusahaan berjanji untuk memberikan kompensasi yang adil kepada buruh yang terkena PHK.
IndoPulsa.Co.id – Putaran Kedua PHK Grab, 1.000 Buruh Jadi Korban
Blog Indo Pulsa – Grab Holdings yang berkantor pusat di Singapura akan merumahkan 1.000 karyawan atau setara dengan 11% dari total tenaga kerja.
PHK putaran kedua yang dijadwalkan berlangsung pekan ini kabarnya akan menjadi yang terbesar sejak masa Covid-19.
Dikutip Reuters (21/6/2023), dalam memo internal yang dikirimkan kepada karyawan, Chief Executive Officer Grab Anthony Tan mengatakan PHK terbesar yang dilakukan pascapandemi Covid-19 bukanlah jalan pintas menuju profitabilitas, melainkan reorganisasi strategis perusahaan. perusahaan. untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis.
“Perubahan tidak pernah secepat ini. Teknologi seperti AI generatif (kecerdasan buatan) berkembang dengan sangat cepat. Biaya modal meningkat, secara langsung berdampak pada lanskap persaingan, ”kata Tan dalam memo itu.
Baca juga: Demi Menghemat Anggaran, Pabrikan Truk Listrik AS PHK 270 Pekerja
Untuk itu, perusahaan harus menggabungkan skala pilihan perusahaan dengan eksekusi cepat dan keunggulan biaya, sehingga dapat terus menawarkan layanan yang lebih terjangkau dan memperdalam penetrasi perusahaan.
“Kami memberi tahu Anda setelah jam kerja untuk sebanyak mungkin lokasi kami, sehingga Anda memiliki ruang dan waktu untuk memproses berita ini secara pribadi,” tambahnya.
Sementara itu, karyawan Grab yang terkena PHK akan menerima pesangon setengah bulan, atau berdasarkan pedoman hukum setempat.
Pemberi kerja juga akan memberikan dukungan dan pengembangan karier dalam bentuk akses gratis selama satu tahun ke langganan Premium LinkedIn dan pembelajaran LinkedIn, serta akses ke sesi dengan pelatih profesional.
Sebelumnya, pada tahun 2020 ini, Grab sebelumnya telah merumahkan 360 pekerjanya akibat dampak pandemi Covid-19. Menurut laporan terbarunya, perusahaan akan memiliki 11.934 karyawan pada akhir tahun 2022, termasuk sekitar 2.000 dari akuisisi rantai ritel.
Baca juga: Lagi-lagi Produsen Daging Asal AS Kembali PHK Ratusan Pekerjanya
Pada Mei 2023, Grab membukukan kerugian kuartalan sebesar USD 250 juta. Pendapatan Grab pada kuartal pertama tahun ini meningkat 130,3% menjadi US$525 juta dibandingkan tahun lalu.
Sejak pengumuman PHK, saham Grab turun 0,58% menjadi USD3,42. Sedangkan sejak awal tahun, sahamnya melemah 1,16% dengan kapitalisasi pasar menyusut menjadi USD 13,29 miliar.
Putaran kedua PHK Grab mengejutkan dengan 1.000 buruh yang menjadi korban. Situasi ini mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri dan mencari alternatif penghasilan. Indopulsa menyediakan investasi bisnis pulsa yang cocok untuk dijalankan dari rumah. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.