Signature Bank runtuh karena regulator dan manajemen

Halo para pembaca setia, kali ini kami ingin membahas tentang kabar buruk dari Signature Bank yang menghebohkan dunia perbankan. Bank yang dikenal sebagai salah satu bank terbesar di Amerika Serikat ini dikabarkan mengalami kebangkrutan akibat masalah regulator dan manajemen yang tidak terkendali. Bagaimana cerita lengkapnya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui lebih detailnya!

Signature Bank runtuh karena regulator dan manajemen

Jatuhnya Signature Bank (SBNY) telah dikaitkan dengan kombinasi salah urus eksekutif dan intervensi yang tidak memadai oleh regulator federal, memperburuk eksposur bank terhadap risiko dalam industri crypto dan efek riak dari kegagalan bank lain.

Kejatuhan Signature Bank telah dikaitkan dengan manajemen yang tidak memadai dan konsekuensi selanjutnya akibat runtuhnya Silicon Valley Bank dan Silvergate Bank, seperti yang diungkapkan dalam laporan komprehensif oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Korban Bank Tanda Tangan dari banyak kelalaian

Pemeriksaan setebal 63 halaman ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh Signature Bank, yang meliputi manajemen di bawah standar, ketergantungan yang berlebihan pada deposito yang tidak diasuransikan, manajemen risiko likuiditas yang buruk, dan kurangnya praktik manajemen risiko yang efektif.

Situasi ini semakin diperburuk oleh bank run yang terjadi setelah kegagalan bank lain.

Selain masalah ini, laporan FDIC menekankan bahwa Signature Bank gagal mengenali potensi bahaya dari hubungannya dengan industri kripto dan kerentanannya terhadap gangguan di pasar itu, yang meningkat menjelang akhir 2022 dan bertahan hingga 2023.

FDIC telah memeriksa Signature Bank sejak disita oleh Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS) pada bulan Maret.

Bertentangan dengan tuduhan bahwa bank ditutup semata-mata karena klien crypto-nya, Inspektur NYDFS Adrienne Harris telah berulang kali menekankan bahwa bank juga bergulat dengan masalah lain.

Bersamaan dengan laporan FDIC, Federal Reserve dan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) menerbitkan temuan mereka dari penyelidikan terpisah ke Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

Laporan Federal Reserve juga mengaitkan kejatuhan SVB dengan rantai masalah salah urus, diperparah oleh risiko yang tidak terduga seperti kenaikan suku bunga dan tantangan likuiditas.

Laporan GAO menunjukkan bahwa, pada tahun menjelang keruntuhannya, Signature Bank telah mengurangi eksposurnya terhadap deposito yang berasal dari sektor crypto. GAO menyimpulkan bahwa kedua bank tidak dapat secara efektif mengelola risiko yang terkait dengan simpanan mereka.

Masing-masing dari tiga laporan menyoroti tidak adanya tindakan tepat waktu oleh regulator federal sebagai faktor penting, menunjukkan bahwa otoritas perbankan bisa melangkah lebih cepat untuk mengumpulkan lebih banyak data atau lebih efektif mengelola bank dan risiko yang mereka hadapi.

Akhirnya, Signature Bank harus merasakan pahitnya kegagalan karena ulah regulator dan manajemen yang kurang bertanggung jawab. Namun, mari kita belajar dari kejadian ini agar tidak terulang di masa depan. Terima kasih telah membaca hingga akhir, dan jangan lupa untuk selalu mengikuti update artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383