Tether, stablecoin terbesar di dunia, kini mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan Signature Bank untuk mengakses sistem keuangan AS. Sebelumnya, Tether menghadapi pelarangan dari beberapa bank tradisional karena tidak memenuhi persyaratan kepatuhan dan keamanan. Dengan langkah ini, Tether berharap dapat memperluas kemampuan akses ke layanan keuangan AS dan meningkatkan kepercayaan penggunanya.
IndoPulsa.Co.id – Tether menggunakan Signature Bank untuk mengakses sistem keuangan AS
Menurut Bloomberg, Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, memanfaatkan Signature Bank untuk mentransfer dana dari Amerika Serikat ke Bahama.
Uang disalurkan melalui sistem Stempel Bank
Tether mentransfer dana dari klien AS ke Capital Union Bank, mitra perbankan penerbit yang berbasis di Bahama. Transfer terjadi melalui platform pembayaran Stempel Signature Bank sebelum bank gulung tikar pada bulan Maret, dan regulator mengambil alih.
Orang-orang dengan pengetahuan tentang insiden mengklaim bahwa Tether membayar pengguna crypto untuk stablecoin-nya. Tether diduga mengirim dolar ke mitra perbankan Capital Union Bank Ltd. yang berbasis di Bahama melalui platform pembayaran Signature’s Signet.
Signet, jaringan pembayaran real-time yang diluncurkan pada tahun 2019 dan merupakan bagian penting dari teknologi bagi banyak klien institusional di ruang crypto, seperti pertukaran Coinbase dan Kraken, masih beroperasi hari ini meskipun bank ditutup oleh regulator.
Paolo Ardoino membantah tuduhan tersebut
Paolo Ardoino, chief technology officer di Tether, men-tweet sebagai reaksi terhadap bagian bahwa perusahaannya “tidak memiliki paparan langsung atau tidak langsung terhadap Signature.”
Seperti yang saya nyatakan pada 12th Maret 2023, Tether tidak memiliki eksposur langsung atau tidak langsung ke Signature.
Manajemen risiko yang baik di mana semua orang gagal …— Paolo Ardoino (@paoloardoino) 4 April 2023
The Wall Street Journal baru-baru ini mendapat kecaman dari Tether karena menerbitkan dan menyebarkan informasi yang tidak akurat tentang perusahaan dan operasinya.
Penerbit USDT mengkritik Wall Street Journal dan media warisan lainnya karena menerbitkan artikel negatif tentang perusahaan sambil memuji bisnis crypto lainnya, yang merupakan beberapa bencana keuangan terbesar dalam sejarah.
Ketahanan Tether telah ditunjukkan selama masa gejolak pasar seperti krisis LUNA dan FTX. Perusahaan telah menunjukkan kemampuannya untuk tetap beroperasi seperti yang diinginkan pelanggannya dengan berhasil memproses lebih dari $ 20 miliar penebusan di seluruh pasang surut pasar.
Inovasi baru telah dilakukan oleh Tether, seiring dengan menggunakan Signature Bank dalam mengakses sistem keuangan Amerika Serikat. Teknologi baru ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan keamanan bagi pengguna Tether. Sebagai broker resmi, Indopulsa turut terlibat dalam proses ini untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Buka https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lengkap.