Halo pembaca setia, apa kabar? Kali ini, kami memiliki berita menarik untuk Anda. Baru-baru ini, MAS menerbitkan laporan tentang tokenisasi aset dan DeFi yang wajib dibaca oleh para pelaku industri keuangan. Dalam laporan ini, dijelaskan mengenai potensi dan risiko dari penggunaan teknologi baru ini dalam sistem keuangan. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo baca artikel ini sampai selesai dan jangan lewatkan informasi pentingnya!
MAS menerbitkan laporan tentang tokenisasi aset dan DeFi
Otoritas Moneter Singapura (MAS) baru-baru ini mengungkapkan laporan terperinci yang mengeksplorasi integrasi tokenisasi aset dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) dalam sistem dan standar keuangan global.
Dalam perkembangan baru, pengawas moneter Singapura, Otoritas Moneter Singapura (MAS), telah mempublikasikan dokumen mendalam yang menganalisis potensi integrasi DeFi dan tokenisasi aset ke dalam struktur standar internasional dan infrastruktur pasar yang mapan.
Makalah yang baru-baru ini diungkapkan, bernama ‘Project Guardian: Enabling Open &; Interoperable Networks’, menggali potensi aplikasi DeFi dan metode untuk mengubah aset berwujud menjadi padanan digitalnya.
Meskipun menegaskan bahwa ini dapat diintegrasikan tanpa mengancam stabilitas dan integritas fiskal global, ia juga mengadvokasi pembentukan jaringan terbuka dan pribadi.
Dalam kemitraan dengan Bank of International Settlements (BIS), proyek MAS berupaya meletakkan dasar bagi praktik ideal yang terkait dengan protokol DeFi. Ini menekankan pentingnya kerangka kerja universal yang dapat secara efektif memandu perdagangan aset digital ini di berbagai jaringan dan kumpulan likuiditas.
Sementara dokumen MAS menggarisbawahi kemanjuran jaringan digital pribadi, itu tidak menghindar dari menguraikan risiko yang terkait dengan rekan-rekan publik mereka. Jaringan publik ini, menurut laporan itu, bisa berbahaya karena kurangnya kontrol ketat, yang membuat mereka berpotensi terkena kegiatan yang tidak bermoral.
Jaringan pribadi, di sisi lain, disebut-sebut lebih aman, karena mereka secara ketat memungkinkan akses hanya ke entitas yang telah disetujui sebelumnya. Elemen eksklusivitas ini memastikan lingkungan yang lebih aman di mana semua peserta diverifikasi dan pihak tepercaya, sehingga mengurangi kemungkinan insiden penipuan atau kerusakan.
Laporan tersebut mengakui bahwa perjalanan menuju pengaturan DeFi dipenuhi dengan beberapa kesulitan, terutama karena pedoman hukum dan peraturan untuk aset fiskal tokenized dan DeFi belum sepenuhnya ditentukan.
Makalah ini menyoroti pentingnya mengenali aset fiskal digital sebagai properti yang sah, mendefinisikan finalitas penyelesaian, dan mengatur protokol DeFi.
Kompleksitas ini semakin diperkuat karena berbagai peraturan di berbagai yurisdiksi, yang mengarah ke potensi rintangan dan inkonsistensi. Ini menyimpulkan dengan menekankan pentingnya strategi internasional terpadu untuk mengatasi tantangan ini.
Analisis MAS juga mengacu pada beberapa proyek percontohan yang menunjukkan potensi keuntungan dari tokenisasi. Ini termasuk penyesuaian yang ditingkatkan, distribusi yang lebih luas, dan pengurangan yang signifikan dalam waktu dan biaya yang terlibat dalam perdagangan produk keuangan.
Dokumen tersebut mengutip uji coba produk keuangan digital yang sukses oleh raksasa keuangan seperti HSBC, Marketnode, UOB, dan UBS Asset Management. Uji coba ini lebih lanjut menggarisbawahi potensi manfaat tokenisasi aset dan DeFi ketika digunakan di jaringan digital untuk meningkatkan perdagangan dan distribusi pasar.
Terima kasih sudah membaca laporan MAS tentang tokenisasi aset dan DeFi dalam bahasa Indonesia ini. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi Anda. Jangan lupa untuk selalu mengikuti update artikel menarik lainnya di website kami. Sampai jumpa!