Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa Surplus APBN pada Mei 2023 mencapai Rp 204,3 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan negara dan penghematan belanja pemerintah. Surplus ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung program pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa pengelolaan anggaran yang baik tetap diperlukan untuk menjaga keberlangsungan keuangan negara.
IndoPulsa.Co.id – Surplus APBN Rp 204,3 Triliun pada Mei 2023
Blog Indo Pulsa – Kementerian Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Mei 2023 mengalami surplus sebesar Rp204,3 triliun atau 0,97% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Situasi keuangan negara berhasil membukukan surplus yang didorong oleh penerimaan negara yang masih tumbuh dari pembayaran pajak menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan negara dari pajak yang dibukukan pada Mei 2023 mencapai Rp 830,3 triliun atau 48,3% dari target APBN tahun ini atau meningkat 17,7%.
“Sementara itu, penerimaan kepabeanan & cukai turun -15,6% atau Rp118,4 triliun dibandingkan tahun lalu yang masih meningkat 41,3%. Dan PNBP Rp 260,5 triliun tumbuh 16,2%,” kata Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Senin, 26 Juni 2023.
Kemudian, dari sisi belanja, Menkeu menyatakan belanja negara terealisasi sebesar Rp1.005,0 triliun atau meningkat 7,1%. Realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 714,6 triliun. Sementara itu, transfer ke dana kabupaten dan desa (TKDD) sebesar Rp290,3 triliun atau meningkat 2,1%.
“Belanja negara sudah mencapai pagu 32,8%, terutama untuk belanja pusat sebesar 31,8% diantaranya, belanja K/L 32,6% Rp326,2 triliun dan belanja non K/L 31,2% atau Rp388,4 triliun,” jelas Menkeu. .
Menkeu melanjutkan, neraca utama juga mencatat surplus sebesar Rp390,5 triliun, dengan tetap mempertahankan neraca positif dari neraca utama tahun lalu sebesar Rp298,6 triliun.
“Kami telah merealisasikan pembiayaan anggaran sebesar Rp118,4 triliun, ini tumbuh 41,6% dari tahun lalu, namun hanya di bawah 20% yaitu 19,8% dari jumlah target tahun ini,” katanya.
Sri Mulyani mengatakan, kinerja APBN hingga Mei 2023 menunjukkan kinerja yang positif, meski lingkungan global masih sangat sulit, bahkan berisiko.
“Volatilitas masih tinggi, geopolitik masih belum pasti, harga komoditas sedang mengalami koreksi, dan pelemahan global masih kita perkirakan ke depan, walaupun inflasi global turun tapi levelnya masih tinggi, ini global yang sangat rumit dan tidak mudah. lingkungan, ini tantangan, tapi kita lihat APBN kita menunjukkan kinerja yang baik untuk mendukung kinerja ekonomi negara yang terus pulih,” katanya.
Pemerintah Indonesia melaporkan surplus APBN sebesar Rp 204,3 triliun pada Mei 2023. Hal ini menunjukkan stabilitas ekonomi yang kuat dan kebijakan fiskal yang baik. Dalam mengelola keuangan, Indopulsa sebagai penyedia layanan isi ulang pulsa dan paket data, juga memperhatikan stabilitas keuangan dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.