“Premi Link Unit Turun 20% karena SEOK PAYDI, Ini Strategi BRI Life”

BRI Life menghadapi penurunan 20% pada premi link unit akibat pandemi COVID-19 dan dampaknya pada pasar keuangan. Untuk mengatasi hal ini, BRI Life fokus pada peningkatan penjualan produk asuransi jiwa dengan menggunakan teknologi, seperti digital marketing dan platform online. Selain itu, BRI Life juga memperluas jaringan reseller dan berinovasi dalam menawarkan produk asuransi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

IndoPulsa.Co.id – Premi Link Unit Runtuh 20% Karena SEOK PAYDI, Ini Strategi BRI Life

Blog Indo Pulsa – Tahun 2023 tampaknya menjadi tahun yang sulit bagi industri asuransi, khususnya produk unit link. Either way, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat penurunan pendapatan premi asuransi jiwa sebesar 6,9% menjadi Rp 45,6 triliun pada kuartal pertama 2023.

Diketahui penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan premi unit link sebesar 20,9% secara tahunan menjadi Rp22,98 triliun di triwulan I 2023 dari Rp29,07 triliun di tahun sebelumnya, karena adanya penyesuaian regulasi SEOJK PAYDI. .

Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengakui penyesuaian regulasi SEOJK PAYDI juga berdampak pada produk unit link BRI Life.

“Memang benar terjadi penurunan produk terkait unit. Sebenarnya juga by design karena aturannya memaksa seperti itu,” ujarnya dalam konferensi pers kinerja triwulan I 2023 di Gedung BRIlian, Blog Indo Pulsa, Selasa, 30 Mei 2023.

Untuk itu, pihaknya telah lama mengantisipasi dampak negatif tersebut dengan mempersiapkan perubahan produk agar sesuai dengan ketentuan SEOJK terbaru.

Antara lain, standarisasi efisiensi tenaga pemasar, standarisasi alat-alat yang digunakan reseller, standarisasi proses pemasaran produk terkait unit, dan penggunaan teknologi digital untuk peningkatan pelayanan.

“Kami memastikan produk unit link yang ada sudah sesuai dengan PAYDI. Artinya sudah terbukti sesuai regulasi OJK dan kualitasnya sesuai yang kita harapkan,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, BRI Life melakukan penyesuaian dari sisi proses produk dan juga meluncurkan produk terbarunya antara lain Aurora Plus dan Optipro Plus, Kirana.

Termasuk, penyesuaian regulasi produk UL seperti Davestera, Davestera Optima, BRIlife Link Protection dan BRILife Link Protection Optima.

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi juga mengatakan pihaknya terus memperluas penetrasi ke segmen mikro dengan produk AMKKM, dimana per Maret 2023, APE tercatat Rp 221,98 miliar.

Selain itu, produk Pijar di segmen retail mencatatkan APE sebesar Rp10,34 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa potensi penetrasi masih sangat besar.

“Sepanjang tahun 2023, BRI Life akan melakukan inisiatif pemasaran strategis antara lain implementasi BFA Development Program untuk meningkatkan Productivity Ratio dan Case Size and Product Launch (KIRANA) untuk meningkatkan Persistence Rate,” pungkasnya.

Premi Link Unit BRI Life mengalami penurunan 20% akibat SEOK PAYDI. Namun, BRI Life memiliki strategi untuk mengatasinya. Salah satunya dengan melakukan promosi melalui platform Indopulsa. Dapatkan informasi lengkapnya di https://www.indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383