IndoPulsa.co.id – Tahun Politik, Peredaran Uang ‘Ilegal’ Akan Masuk Indonesia
Blog Indo Pulsa – Memasuki tahun politik, peredaran mata uang atau uang tunai di Indonesia diyakini akan meningkat tajam. Hal ini biasanya terjadi menjelang hajatan politik pemilihan umum (Pemilu). Ingat, semua transaksi politik dilakukan secara tunai atau tunai.
“Transaksi politik tidak bisa dilakukan secara terbuka dengan transfer bank. Semua transaksi politik tunai, jadi sebelum pemilu ini permintaan uang seperti Rp 50.000 – Rp 100.000 akan sangat tinggi,” kata Ekonom Senior INDEF Iman Sugema dalam Diskusi Umum dengan Ekonom Senior INDEF, Kamis, 2 Maret 2023.
Lanjutnya, transaksi politik membutuhkan likuiditas yang lebih longgar. Untuk itu, pemerintah dan Bank Indonesia perlu memikirkan cara untuk melonggarkan likuiditas tanpa menaikkan suku bunga. “Saya kira ini masalahnya, bagaimana kita melonggarkan likuiditas, tanpa menurunkan suku bunga. Karena fokusnya adalah mengendalikan inflasi,” kata Iman.
Menurut dia, peningkatan peredaran uang akan terjadi tiga bulan sebelum Pemilu 2024. Berdasarkan hal tersebut, uang bisa berasal dari luar negeri yang ilegal. Uang itu berasal dari negara yang aman, seperti Singapura.
“Uang yang beredar di luar negeri, termasuk uang haram, akan masuk ke Indonesia. Uang itu dikumpulkan politisi A, B, C, D, F. Mereka kemudian dibawa masuk ke Indonesia untuk membiayai aktivitas politiknya,” kata Iman.
Menurutnya, pola seperti ini biasa terjadi di Indonesia, terutama menjelang hajatan politik. Mereka akan menukarkan uang dari luar negeri, seperti dolar Singapura, ke Rupiah. “Saya kira ini pola umum. Itu selalu terjadi di Indonesia,” pungkasnya.
#Tahun #Politik #Peredaran #Uang #Ilegal #Akan #Masuk #Indonesia Tahun Politik, Peredaran Uang ‘Ilegal’ Akan Masuk Indonesia
[now]