Hari ini, Wall Street bergerak mencampuradukkan hasil tradingnya. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah. Hal ini berkaitan dengan kondisi pasar global yang masih tidak menentu akibat pandemi Covid-19. Tetap waspada dan bijak dalam berinvestasi!
IndoPulsa.Co.id – Wall Street Bergerak Mixed, IHSG Diprediksi Melemah
Blog Indo Pulsa – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup perdagangan kemarin (5/4), terkoreksi ke zona merah sebesar 13,50 poin atau melemah 0,20% ke level 6.819.
Berdasarkan hal tersebut, Philip Sekuritas Indonesia melihat IHSG secara teknikal bergerak Moderately Bearish dengan level support 6.760 dan level resistance 6.900 pada perdagangan hari ini (6/4).
“Indeks saham di Asia pagi ini Kamis (6/4) dibuka mixed (bercampur) mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam dimana S&P 500 dan NASDAQ jatuh sementara DJIA berhasil tutup,” tulis riset Philip Indonesian Sekuritas tim dalam riset harian di Blog Indo Pulsa, 6 April 2023.
Kemudian, beberapa rilis data ekonomi AS baru-baru ini keluar lebih buruk dari yang diperkirakan, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga acuan yang agresif oleh bank sentral AS (Federal Reserve) dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.
Data dari Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa sektor swasta AS menciptakan 145.000 pekerjaan pada bulan Maret, lebih rendah dari 261.000 yang ditambahkan pada bulan Februari dan perkiraan tambahan 200.000.
“Investor melihat ini sebagai sinyal bahwa pasar tenaga kerja mulai melambat karena permintaan konsumen yang lambat dan biaya pinjaman (borrowing cost) yang tinggi,” tambahnya.
Data ADP juga dapat memberikan wawasan tentang kumpulan data Non-Farm Payroll (NFP) yang lebih komprehensif untuk hari Jumat. Ekonom memperkirakan ekonomi AS menambah 240.000 pekerjaan bulan lalu, turun dari 311.000 pada Februari.
Jika data NFP ternyata lambat, itu bisa memberi Federal Reserve alasan untuk menghentikan sementara kampanye kenaikan suku bunganya.
Data Indeks Non-Manufaktur ISM turun menjadi 51,2 di bulan Maret, terendah dalam tiga bulan dari 55,1 di bulan Februari dan jauh di bawah estimasi 54,5.
Awal pekan ini, data menunjukkan penurunan permintaan pabrik (Factory Orders) dan aktivitas yang lambat di sektor manufaktur (ISM Manufacturing Index).
Rilis data ekonomi AS minggu ini telah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan di bulan Mei dan mulai memangkas suku bunga akhir tahun ini.
Wall Street bergulir dengan kinerja campuran saat IHSG diprediksi melemah. Meski demikian, investor masih optimis dengan sentimen positif di pasar saham. Bagi yang ingin melakukan transaksi keuangan, jangan ragu untuk mengunjungi Indopulsa.co.id, platform smartfren yang menyediakan layanan lengkap mulai dari pulsa, paket data, hingga tagihan bulanan.