Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu mengambil langkah konkret dalam mencegah praktik pencucian uang dan serangan siber di sektor keuangan. Selain melakukan pengawasan yang ketat, OJK juga harus meningkatkan kerja sama dengan pihak terkait dalam melawan kejahatan keuangan. Perlindungan terhadap konsumen dan pemegang polis juga harus menjadi prioritas utama OJK.
IndoPulsa.Co.id – OJK: Perlu Langkah Konkrit Cegah Pencucian Uang dan Serangan Siber
Blog Indo Pulsa – Dalam beberapa tahun terakhir, pencucian uang dan serangan siber semakin marak terjadi di industri keuangan Indonesia. Bahkan, untuk kasus serangan siber sendiri, beberapa lembaga jasa keuangan besar di Indonesia pernah mengalaminya, yang kemudian menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi penggunanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan, penerapan langkah konkret menjadi kunci pencegahan pencucian uang dan serangan siber terhadap industri keuangan. Padahal, kata dia, permasalahan Indonesia bukanlah krisis ekonomi, melainkan pencucian uang dan kejahatan dunia maya yang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
“Saya pikir kuncinya di sini adalah bagaimana kami terus menerapkan langkah-langkah konkret untuk mencegah kejahatan keuangan, termasuk pencucian uang dan serangan dunia maya. Itu prioritas kami. Kita bisa melihat bahwa hal seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga pertumbuhan ekonomi negara yang jika tidak dikendalikan akan merugikan sektor keuangan. Dan kami memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas keuangan dan industri keuangan itu sendiri dapat berjalan dengan lancar, termasuk memberikan kepastian hukum atas risiko yang ada,” ujar Mahendra saat menghadiri acara 20th Banking Service Excellence Awards 2023: Pencegahan Kejahatan dan Risiko di Bidang Keuangan Infobank yang diselenggarakan di Hotel Shangri La Blog Indo Pulsa, Selasa, 20 Juni 2023.
“Termasuk berurusan dengan penipuan investasi, kita bisa mengatakan bahwa dalam 7 atau 8 tahun terakhir, kerugian publik berada di kisaran 5 hingga 6 triliun per tahun akibat penipuan investasi. Dan sejak 2017, Satgas Investasi OJK telah menutup lebih dari 5.700 platform investasi ilegal,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya akan terus memperkuat satgas investasi untuk mencegah dan lebih meminimalisir kasus penipuan investasi di Indonesia. Selain itu, terkait tindak pidana pencucian uang, ia menerbitkan Peraturan OJK No. 8 Tahun 2023 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang, Anti Pendanaan Teroris, dan Anti Pendanaan Proliferasi di Sektor Jasa Keuangan. (POJK APU PPT dan PPPSPM di SJK).
POJK ini membatalkan POJK Nomor 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Anti Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan sebagaimana telah diubah dengan POJK Nomor 23/POJK.01/2019. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan bahwa POJK APU PPT dan PPPSPM di SJK bertujuan untuk mengurangi risiko tindak pidana pencucian uang (TPPU), tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT), dan/atau pembiayaan proliferasi senjata. pemusnah massal (PPSPM) yang sedang berkembang dan menjadi ancaman serius bagi negara.
POJK APU PPT dan PPPSPM di SJK sejalan dengan prinsip-prinsip internasional antara lain Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF), peraturan perundang-undangan di Indonesia, serta perkembangan inovasi dan teknologi yang harus diikuti dengan menjaga aspek keamanan. dan kerahasiaan.
“Hal ini sejalan dengan rekomendasi dari FATF, serta memperbarui semua perangkat peraturan di Indonesia terkait hal ini. Dan kami berharap apa yang saat ini sedang dibahas oleh FATF di Paris adalah bagaimana cara keluar dari Indonesia untuk bisa masuk sebagai anggota organisasi tersebut,” ujar Mahendra.
“Dan kita harus bisa mengambil langkah pencegahan dan meminimalisir agar tidak menimbulkan kerugian yang besar. Kami juga sudah mengeluarkan regulasi untuk keamanan siber di bank umum, jadi kami sedang memantau bagaimana lembaga bank dapat mematuhi regulasi yang ada, sambil tetap mengedukasi masyarakat umum tentang potensi kejahatan,” pungkasnya. Steven Wijaya
OJK perlu mengambil langkah konkrit untuk mencegah pencucian uang dan serangan siber di sektor keuangan. Peningkatan pengawasan dan kerjasama dengan pihak terkait menjadi kunci dalam menangani masalah ini. Mari dukung upaya OJK dalam menjaga keamanan sektor keuangan dengan menggunakan layanan terpercaya dari Indopulsa. Klik di sini untuk info lebih lanjut: Indopulsa.