Halo pengunjung yang budiman,
Apakah Anda pernah mendengar tentang XRP? Jika ya, mungkin Anda pernah terdengar bahwa XRP dianggap sebagai keamanan (security) oleh beberapa pihak. Namun, tahukah Anda bahwa baru-baru ini aturan hakim di Amerika Serikat (AS) telah menegaskan bahwa XRP bukanlah keamanan?
Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lebih detail mengenai keputusan terbaru dari hakim AS yang menegaskan status XRP. Apakah aturan ini akan mempengaruhi pasar dan penggunaannya di masa depan? Mari kita simak bersama!
Namun sebelum itu, mari kita menggali lebih dalam tentang XRP dan mengapa ada perdebatan mengenai statusnya sebagai keamanan. Dalam beberapa tahun terakhir, XRP telah menjadi salah satu mata uang digital yang paling populer di dunia, dengan pangsa pasar yang terus berkembang. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa XRP seharusnya diklasifikasikan sebagai keamanan berdasarkan definisi yang diberikan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) AS.
Namun, baru-baru ini, hakim di AS telah mengeluarkan keputusan yang menegaskan bahwa XRP bukanlah keamanan. Aturan ini didasarkan pada analisis yang komprehensif mengenai karakteristik dan penggunaan XRP. Keputusan ini tentu saja memiliki dampak yang signifikan bagi para investor dan pengguna XRP di seluruh dunia.
Apakah aturan hakim ini akan membawa perubahan besar dalam pasar XRP? Apakah ini akan mempengaruhi persepsi dan penggunaan XRP sebagai aset digital? Mari kita telusuri lebih dalam dalam artikel ini!
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang keputusan terbaru mengenai XRP. Bacalah artikel ini sampai selesai dan temukan jawabannya. Mari kita mulai!
Salam hangat,
[Penulis]
Ayo, baca artikel ini sampai selesai dan temukan jawabannya!
XRP bukan keamanan, aturan hakim AS
Ripple Labs telah muncul sebagai pemenang dalam pertempuran hukum jangka panjang dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Pada 13 Juli, hakim Distrik Federal Analisa Torres memutuskan bahwa XRP, mata uang asli XRP Ledger (XRP), bukanlah keamanan yang tidak terdaftar, kecuali bila digunakan untuk mengumpulkan dana dari institusi.
Ripple Labs telah berselisih dengan SEC sejak Desember 2020, ketika komisi menuduh bahwa Ripple, perusahaan blockchain, dan salah satu pendirinya—CEO Bradley Garlinghouse dan ketua eksekutif Christian Larsen—mengumpulkan $1.3 miliar dalam penawaran ilegal menggunakan XRP.
Hakim Torres menyimpulkan bahwa penjualan institusional Ripple senilai $ 728 juta memang merupakan penjualan semacam itu. Namun, dia memutuskan bahwa penjualan terprogram ke publik dan distribusi XRP kepada karyawan Ripple Labs bukanlah penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.
Hakim berpendapat bahwa token XRP itu sendiri bukan keamanan, tetapi transaksi dan skema seputar perdagangan yang perlu didiskusikan.
Hakim: “XRP, sebagai token digital, tidak dengan sendirinya merupakan kontrak, transaksi, atau skema yang mewujudkan persyaratan investasi Howey … pic.twitter.com/zIAXeuwHGr
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) Juli 13, 2023
Hakim Torres mengevaluasi kasus ini menggunakan tes Howey tiga cabang.
Pengadilan setuju ada “investasi uang” dan “perusahaan bersama” tetapi menemukan cabang ketiga – “harapan keuntungan yang masuk akal berasal dari upaya kewirausahaan atau manajerial orang lain” – tidak dapat ditetapkan untuk penjualan publik.
Putusan bernuansa ini menyebabkan lonjakan harga XRP sebesar 52% dalam waktu dua jam, mencapai tertinggi 71,6 sen — puncaknya sejak April 2022 — menurut data dari CoinGecko.
Putusan itu juga telah membuka kerangka kerja baru yang potensial untuk klasifikasi token dalam kasus-kasus di masa depan.
Grafik harga XRP 24 jam dari CoinGecko
Faktor penting dalam proses hukum adalah “dokumen Hinman” – draf dan email SEC internal yang terkait dengan pidato 2018 oleh William Hinman, direktur Divisi Keuangan Perusahaan SEC saat itu.
Dalam pidatonya, Hinman menyarankan bahwa token awalnya bisa dimulai sebagai sekuritas tetapi berkembang seiring waktu.
Pembelaan Ripple menggunakan dokumen-dokumen ini untuk memperdebatkan ketidakkonsistenan sikap SEC terhadap berbagai proyek. Namun, dampak langsung dari dokumen-dokumen ini pada penilaian Ripple masih belum jelas.
Gugatan dan putusan selanjutnya datang ketika SEC semakin meneliti industri crypto, dengan tindakan terhadap perusahaan seperti Kraken, Nexo, dan BlockFi.
Kasus Ripple berpotensi mengubah dinamika tindakan penegakan hukum di masa depan, tetapi implikasinya masih harus dilihat.
Terima kasih kepada pembaca yang telah membaca artikel ini sampai selesai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, XRP telah dinyatakan oleh aturan hakim AS bukan sebagai keamanan. Kami berharap informasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang status XRP. Sampai jumpa di update artikel menarik lainnya!